introduction / introduksi

‘CERITA CERITA wanita Banda’ means in English ‘Stories Women Banda’.

The Banda Archipelago has an extraordinary history with a lot of hidden stories. In this history and these stories, women are quit invisible.

The social sculpture Cerita Cerita wanita Banda aims to discover and research these stories together with a group of young women, students of STKIP and STIP, college Banda, Indonesia.

What happened before the Dutch arrived at Banda in the 16th century?

What happened when they arrived and stayed for ± 450 years?

What happened to the women?

Are there myths in which women have a role?

Does Banda’s history play a role in Women’s lives today?

Which rituals take part in women’s live?

How do women give shape to their lives right now?

By researching, sharing and creating in parallel timelines, together we will explore possibilities for making a multimedia artwork that reflects on cultural heritage and women.

The qualities every individual participant has are leading in the development of this social sculpture. This method of working is defined as ‘social sculpture’

‘CERITA CERITA wanita Banda’ will be executed in cooperation with STKIP college Banda Neira, Indonesia.

Muhammad, Vivi, Juul in front of Istana mini, Banda Neira, Indonesia, Februari 2019 Muhammad, Vivi, Juul di depan Istana mini, Banda Neira, Indonesia, Februari 2019

ABOUT Juul & Team

Juul Sadée

Since 2012, Dutch based visual and interdisciplinary artist Juul Sadée works together with women from the Moluccan Archipelago, Indonesia and the Netherlands.

She is interested in cross-cultural interactions. The cerita cerita happenings are interesting meetings for researching this topic with women.

Currently her interest is in women along the Eurasian track of trade in textiles.

Textiles are one of the materials she works with, because it has an interesting history of trade, greed, prosperity/poverty, violence, war, imperialism as well the intercontinental exchange of the different sorts of textiles and their designs.

Textiles are often a binding element between women. Textiles often relate to special occasions, family and ancestors, it tickles the imagination and evoke hidden stories in the deeper layers of memory.

Muhammad Farid

Banda Neira based Muhammad Farid is the author of the book ‘Tana Banda’, Essay-Essay tentang Mitos, Sejarah, Sosial, Budaya Pulau Banda Neira.

He is the dean of University Banda Naira and very enthusiast about sharing and discussing history related topics.

Muhammad is open-minded and was part as a performer in the art video ‘Istanamini’ (2019) from Juul Sadée.

Vivi Kepa

Banda Neira based Vivi Kepa teaches mathematics at STKIP.

She is open-minded and very willing to share her experiences and knowledge about Banda.

Vivi was part as a performer in the art video ‘Istanamini’ (2019) from Juul Sadée.

Susia Kartika

Originally from Kendari, Southeast Sulawesi, Susia is an independent researcher with a Masters in Humanities in Oral Traditions from the University of Indonesia. She founded a non-profit organization called TRANSKRIP based in Makassar, South Sulawesi, which focuses on preserving and documenting oral traditions in Eastern Indonesia, through research, documentation, and documentary film making.

Susia will assist us by participating and translate the texts from English to Bahasa and vice versa. Together with Juul, Susia performed at the finisage of Juul’s exhibition ‘UN CONDITIONAL’ at Bradwolff projects, Amsterdam, The Netherlands.

Reza Enem

Born in Makassar, Sulawesi, sound artist Reza Enem is part of the performance duo ‘Bombo’. He plays music with his indie progressive folk band ‘Theory of Discoustic’. Reza will follow the process and gives input from out his experiences. Together with Juul he will focus on the audio part of the project.

As Bombo duo, Reza participated in ‘Roaming Assembly’ of Dai 2016’ Arnhem, The Netherlands. This was co-curated by Mirwan Andan in cooperation with Hypatia Vourloumis.

video ‘Istanamini’ on show at Bonnefantenmuseum Maastricht, The Netherlands video ‘Istanamini’ dipamerkan di Bonnefantenmuseum Maastricht, Belanda
Juul Sadée, 2019, performers Muhammad Farid, Vivi Kepa)

about PUBLICITY

This website is under construction, accessible for everyone, but for some parts you need a login code.

.

still from the video ‘ISTANAMINI’
masih dari video ‘ISTANAMINI’
Juul Sadée, 2019, performers Muhammad Farid, Vivi Kepa

multi media installation UN CONDITIONAL reflects an abandoned house from Banda Besar, the islands, women, myths, colonial history, on show at Bonnefantenmuseum Maastricht, the Netherlands
instalasi multi media UN CONDITIONAL mencerminkan rumah terlantar dari Banda Besar, pulau-pulau, perempuan, mitos, sejarah kolonial, dipamerkan di Bonnefantenmuseum Maastricht, Belanda
Juul Sadée, 2020

‘CERITA CERITA wanita Banda’ dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “The Stories of Banda’s Women”

Kepulauan Banda memiliki sejarah yang luar biasa menarik dengan banyak cerita yang tersembunyi. Dalam sejarah dan cerita-cerita ini, kehadiran perempuan hampir tak kasat mata.

Untuk itu, Social Sculpture Cerita Cerita Wanita Banda bertujuan untuk menemukan dan meneliti kisah dan sejarah ini bersama dengan kelompok perempuan muda, yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa STKIP dan STIP, perguruan tinggi di Banda, Indonesia.

Apa yang terjadi sebelum Belanda tiba di Banda pada abad ke-16?

Apa yang terjadi ketika mereka datang dan tinggal selama kurang lebih 450 tahun?

Apa yang terjadi dengan para wanita?

Adakah mitos di mana perempuan memiliki peran?

Apakah sejarah tentang Banda berperan dalam kehidupan perempuan Banda saat ini?

Ritual apa yang berperan dalam kehidupan mereka?

Bagaimana perempuan memberi pengaruh dalam kehidupan mereka saat ini?

Dengan meneliti, berbagi, dan berkreasi dalam waktu yang bersamaan, kita bersama-sama akan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan untuk membuat karya seni multimedia yang merefleksikan perempuan dan warisan budaya. Kualitas yang dimiliki setiap partisipan mampu mengembangkan proyek Social Sculpture ini. Metode kerja semacam  ini diistilahkan sebagai ‘social sculpture‘.

UN CONDOTIONAL, Juul Sadée, 2020

TENTANG Juul & Tim

Juul Sadée

Sejak 2012, seniman visual dan lintas disipilin asal Belanda, Juul Sadée, bekerja bersama dengan perempuan dari Kepulauan Maluku, Indonesia, dan Belanda.

Dia tertarik pada interaksi lintas budaya. Cerita Cerita muncul dari pertemuan yang menarik pada saat meneliti topik ini dengan para perempuan. Saat ini minatnya pada cerita dan sejarah tentang perempuan di sepanjang jalur perdagangan tekstil Eurasia.

Tekstil menjadi salah satu material yang dia gunakan dalam karya-karyanya, karena baginya tekstil memiliki sejarah perdagangan yang menarik, tentang keserakahan, kemakmuran sekaligus kemiskinan, kekerasan, perang, imperialisme serta pertukaran antar benua dari berbagai jenis tekstil dan desainnya.

Tekstil seringkali menjadi elemen pengikat di antara wanita. Tekstil sering dikaitkan dengan acara-acara khusus, keluarga dan nenek moyang, kehadirannya menggelitik imajinasi dan mengungkapkan cerita tersembunyi dari memori yang paling dalam.

Muhammad Farid

Muhammad Farid yang berasal dari Banda Neira merupakan penulis buku ‘Tana Banda’, kumpulan esai tentang Mitos, Sejarah, Sosial, Budaya Pulau Banda Neira.

Dia adalah dekan Universitas Banda Naira dan sangat antusias dalam berbagi dan mendiskusikan topik-topik terkait sejarah.

Dia adalah orang yang berpikiran terbuka yang telah berpartisipasi dalam video seni ‘Istanamini’ (2019) oleh Juul Sadée.

Vivi Kepa

Vivi Kepa yang berasal dari Banda Neira merupakan pengajar di bidang studi Matematika di STKIP. Dia berpikiran terbuka dan sangat ingin berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang Banda. Vivi menjadi salah satu pemeran dalam video seni ‘Istanamini’ (2019) karya Juul Sadée.

Susia Kartika

Berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Susia adalah peneliti independen dengan gelar Magister Humaniora dalam Tradisi Lisan dari Universitas Indonesia. Ia mendirikan lembaga nirlaba bernama TRANSKRIP yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan, yang berfokus pada pelestarian dan pendokumentasian tradisi lisan di wilayah Indonesia bagian Timur, melalui penelitian, dokumentasi, dan pembuatan film dokumenter.


Susia akan berpartisipasi dan membantu dalam penerjemahan teks dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya.
Bersama Juul, Susia tampil dalam penutupan pameran yang dibawakan oleh Juul, yang bertema ‘UN CONDITIONAL’

Reza Enem

Lahir di Makassar, Sulawesi, seniman Reza Enem adalah bagian dari penampilan duo ‘Bombo’ Dia memainkan musik dengan band folk progresif indie ‘Theory of Discoustic’ (TOD). Reza akan mengikuti proses pengerjaan proyek ini dan memberikan masukan dari pengalamannya. Bersama Juul, dia akan fokus pada bagian audio dari proyek ini.

Sebagai duo Bombo, Reza berpartisipasi dalam ‘Roaming Assembly’ dari Dai 2016 ‘Arnhem, Belanda. Hal ini dikuratori oleh Mirwan Andan bekerjasama dengan Hypatia Vourloumis.

UN CONDITIONAL, mold with soap from raw materials from Banda and herbs from the Netherlands
UN CONDITIONAL cetakan dengan sabun dari bahan baku dari Banda dan jamu dari Belanda
Juul Sadée, 2020

tentang PUBLIKASI

Situs web ini sedang dalam tahap pengembangan dan dapat diakses oleh semua orang, tetapi untuk beberapa bagian, Anda memerlukan kode masuk.

Akhirnya, semua bagian situs web ini akan dipublikasikan.

UN CONDITIONAL, detail, Juul Sadée, 2020